REQUEST SERVICE

+62 21 54376065

 

 

   
 
 
Mekanika Terapan 2
01 Maret 2010

Mekanik pada sistem Variable Speed Drive (VSD)

Seri 2

 

 

1.5    Energi

 

Pada gerak translasi kita mengenal usaha yang didefinisikan sebagai gayayang dibutuhkan untuk mengerakkan suatu benda sejauh (lihat gambar 2 pada seri 1).

Didalam rumus dinyatakan sebagai berikut:


Satuan usaha adalah Nm atau J (Joule).

Usaha yang tersimpan disebut energi.

 

Ada bermacam macam energi dalam kehidupan sehari hari, antara lain:

energi untuk mengangkat, energi untuk mengaselerasi, energi untuk mengecas pegas,energi  gesekan, energi  panas, energi  bunyi, energi cahaya, energy nuklir, energi  matahari, energi  angin, energi  air  dan lain lain.

 

Ada 2 jenis energi, yaitu energi potensial dan energi kinetik.

 

 

1.5.1  Energi Potensial

 

Energi potensial adalah energi yang tersimpan pada obyek karena kondisi atau posisinya.

 

Contoh energi potensial  adalah:

·         Energi gravitasi 

·         Energi yang tersimpan didalam pegas  

·         Energi medan listrik 

·         Energi medan magnet pada induktor     

·         Energi  yang tersimpan didalam kapasitor 

·         Energi pada batere 

·         Energi Listrik   

·         dan lain lain

 

 

1.5.2  Energi Kinetik Translasi

 

Energi potensial mempunyai potensi untuk dirubah menjadi energi kinetik.

Dalam hal ini energi listrik termasuk energi potensial .

Energi kinetik adalah energi dari massa yang  bergerak.

 

Untuk gerak translasi berlaku:

 


 

 

1.5.3  Energi Kinetik Rotasi

 

Rotasi adalah perputaran suatu obyek mengelilingi sumbu putarnya.

Pada rotasi tidak menyebabkan terjadi translasi.

Benda yang berotasi memiliki energi kinetik.

 


 

dengan:

 

Untuk benda yang berotasi dari diam ke kecepatan sudut tertentu dengan percepatan sudut  berlaku:


Sehingga  energi kinetik dari benda yang berotasi adalah:

 


 

Dengan substitusikan   ke persamaan diatas, maka kita peroleh energi kinetik rotasi:

 


 

Persamaan ini mempunyai kesamaan dengan energi  kinetik dari benda yang bertranslasi, yaitu:

·         massa dari gerak translasi identik dengan momen kelembaman dari gerak rotasi

·         kecepatan linear pada gerak translasi identik dengan kecepatan sudut pada gerak rotasi

 

 

Kesimpulan:

Didalam suatu sistem tertutup berlaku hukum kekekalan energi, yaitu:

Energi  tidak dapat di ciptakan maupun dimusnahkan, energi hanya dapat dirubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain.

Sehingga didalam satu sistem tertutup jumlah semua energi potensial dan energi kinetik (baik translasi maupun rotasi) adalah konstan.

 


 

 

 

 

 

1.6      Momen Kelembaman atau Inersia

 

Momen Kelembaman atau Inersia adalah resistansi dari suatu objek yang bergerak melawan percepatan (atau perlambatan) atau dengan kata lain keegganan untuk merespons perubahan gerak.

Dalam kehidupan sehari hari kita jumpai, umpamanya sewaktu kita mengerem kenderaan yang lagi melaju cepat. Walaupun kita sudah mengerem, kenderaan kita masih akan terus melaju selama beberapa saat lamanya sebelum berhenti  sama sekali.

 

 

 



Gambar 15: Inersia

 

 

 





 

 


 


 

dengan:

 



 


 



 


 

 

Torsi total oleh momen kelembaman yang terbentuk merupakan jumlah (Integral) dari elemen elemen massa menjadi:

 


 


 

 sebagai Momen Kelembaman atau Inersia  dengan dimensi  , dimana:

 


 

maka:

 



 

 

Momen kelembaman suatu benda padat selain tergantung dari massa (yang merupakan kumpulan dari elemen elemen massa yang membentuk benda padat tersebut) yang bergerak juga tergantung dari bentuknya. Selain itu momen kelembaman  juga tergantung arah dari sumbu putarnya.

 

Inersia suatu benda padat yang tidak beraturan dapat dihitung dengan membiarkan benda tersebut diputar terhadap suatu sumbu yang melewati pusat massa benda itu.

 


 

 

Untuk menghitung inersia benda benda yang bergeser sumbu putar nya terhadap titik berat seperti yang dilukiskan pada gambar 16, dapat dipakai hukum Steiner.

 


 

Gambar 16: Pergeseran sumbu putar sejauh  a  terhadap titik berat

 

 

Jika pergeseran sumbu putar sejauh a terhadap sumbu putar yang melalui titik berat (x-x), maka momen kelembaman menjadi:

 

 

 

 

 

1.6.1  Momen Kelembaman dari Silinder Pejal

 

 

 


 

 

 

 


 

Gambar 17: Silinder pejal

 

 


 


 

dengan:

 

 

 


 


 

dengan: 

 


 

 

dimana:

 


Dengan memakai hukum Steiner kita dapat menghitung momen kelembaman siatu silinder pejal yang sumbu putarnya bergeser sejauh r sumbu putar yang melaui titik beratnya (x-x).

 


 


 

Gambar 18: Sumbu putar bergeser r dari titik berat

 

 

Dengan mengapplikasikan hukum Steiner dengan pergeseran a =r, maka:

 



 

 

 

1.6.2  Momen Kelembaman untuk silinder dengan dinding yang tipis

 

 


 


Gambar 19: Silinder dengan Dinding Tipis

 

 

 


 



sehingga:

 


 


 




 


 


 

Volume silinder kosong adalah:
 


 

Sehingga massa silinder kosong menjadi:

 

 


Dengan mensubsitusikan: 


maka kita memperoleh:

 



1.6.3  Momen Kelembaman dari beberapa benda

 

 

Beberapa bentuk geometri tertentu yang sering dipakai sudah langsung dapat diambil dari buku tabel  tanpa harus melakukan perhitungan seperti diatas.

Pada gambar 20 dibawah diperlihatkan geometri tertentu dengan momen kelembamannya masing masing.

  

 


 


 

Gambar 20: Momen kelembaman  dari beberapa geometri

 


 

 

1.7      Applikasi Momen Kelembaman pada sistem VSD

 

 

 

1.7.1  Koppling langsung motor terhadap beban

 

 

 

Gambar 21: Koppling Langsung

 

 

Total Momen Kelembaman adalah penjumlahan momen kelembaman motor dan momen kelembaman beban.

 

 

 

 

 

1.7.2  Koppling melalui Gear Box

 

 

 

 

Gambar 22: Koppling lewat Gear Box

 

 

Untuk penyederhanaan perhitungan gear box dinyatakan seperti pada gambar 23 dibawah ini. Selain itu kita juga tidak memperhitumgkan effisiensi, backlash dalam hitungan kita.

 

G1 terhubung ke sumbu motor, sedang G2 terhubung melalui sumbu gear box ke beban. Perbandingan gigi output terhadap input dari gearbox merupakan gear ratio.

 

 

 

 

Gambar 23: Gear Box

 

 

Semua elemen transmisi mengandung massa. Sehingga jika berputar selalu ada momen kelembaman. Momem Kelembaman total dapat dihitung antara lain dengan mempergunakan hukum kekekalan energi, dimana energi kinetik di sisi motor adalah sama dengan penjumlahan semua energi kinetik pada masing masing elemen transmisi.

 

 

Untuk perhitungan lazim momem kelembaman semua elemen transmisi di refleksikan ke sumbu penggerak, yaitu sumbu motor.

Sehingga momen kelembaman beban yang di refleksikan ke sumbu motor adalah:

 

 

 

 

 

 

dengan  gear ratio:

 

 

maka:

 

 

 

Momen kelembaman sisi beban yang direfleksikan ke sumbu motor menjadi:

 

 

Sehingga persamaan diatas dapat dituliskan sebagai berikut:

 

 

 

 

1.7.3  Koppling melalui Gear Box dan Trommol

 

 

 

Gambar 24: Koppling dengan Gear Box dan Beban lewat Trommol

 

 

Trommol menaikan atau menurunkan beban yang mempunyai massa m dengan kecepatan linear sebesar .

Beban dari gear box adalah keseluruhan trommol dan beban yang dinaikkan atau diturunkan, sehingga torsi pada output sumbu gearbox adalah:

 

 

 

Energi kinetik dari sistem ini:

 

 

 

Dengan merefleksikan sisi beban ke sumbu penggerak, diperoleh: 

 

 

 

 

 

dengan  Gear Ratio:

 

 

maka:

 

 

 

Sehingga persamaan diatas dapat dituliskan sebagai berikut:

 

 

 

Kesimpulan:

·         Momen kelembaman beban yang terrefleksi pada shaft motor adalah momen kelembaman yang terlihat dari shaft motor.

·         Kecepatan disisi beban berbanding lurus dengan satu per gear ratio.

·         Torsi di sisi beban berbanding lurus dengan gear ratio.

·         Momen kelembaman beban yang dikoppel lewat gearbox menjadi lebih kecil dengan perbandingan satu per kuadratis dari gear ratio.

·         Gear Box hanya mempengaruhi momen kelembaman beban, tidak mempengaruhi momen kelembaman motor

 

 

 

Contoh hitungan inersia:

 

Hitung inersia sistem koppling seperti pada gambar 25.

Massa beban =5000 kg

Momen kelembaman motor = 3  

Momen kelembaman gear G1 =2  

Momen kelembaman gear G2 = 150

Momen kelembaman trommol =250

Gravitasi (untuk mempermudah perhitungan) =

Gear Ratio 1: 15

nmot=950 rpm

d=0.6 m

 

 

Gambar 25: inersia sebuah system



Solusi:

 

 

 

 

 

 

Masukkan data data:

 

 

 

 

 

Jakarta, 10 Februari 2010

Oleh: Amir Kasan Dipl. Ing.

 

Penulis telah berkecimpung dalam dunia Drive & Automation lebih dari dua dasa warsa pada beberapa MNC. Saat ini menjabat sebagi General Manager pada PT. YESS.

 

PT. Yuda Esa Sempurna Sejahtera (PT.YESS) adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Motion Controller dan Automation.

Kami melakukan pengadaan peralatan seperti Frequensi Inverter, DC-Converter, Servodriver, Motor Induksi, Motor DC, Motor Servo, Motor Stepper serta peralatan Automasi seperti PLC dan HMI dan mesin mesin pengerjaan logam seperti mesin Lathe dan mesin Milling..

Kami juga melakukan rancang bangun (engineering) dan uji coba (testing and commissioning) di lapangan serta jasa pelayanan purna jual.

 

 

 
   
 

 

 

 

 

 

 YESS - Solution for your Drives and Automation Challenges